MASAKINI.CO – Sejumlah nelayan di Aceh mengaku masih kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untuk melaut. Mereka pun mengadu ke Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh.
Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin, mengatakan sulitnya nelayan mendapatkan BBM subsidi ini karena masih adanya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berhak menerima.
“BBM subsidi adalah hak masyarakat yang berhak menerimanya. Bagi yang tidak berhak, tidak boleh mengambil jatah tersebut supaya kebutuhan BBM untuk nelayan ini dapat terpenuhi,” katanya, Kamis (19/9/2024).
Nahrawi mengatakan kuota BBM sesuai dengan kecukupan kebutuhan, termasuk bagi kelompok nelayan. Untuk BBM industri kapal nelayan yang memiliki gross tonnage (GT) 30 ke atas tak boleh menggunakan BBM subsidi.
Ia meminta agar para nelayan turut mengawasi distribusi BBM dan menyosialisasikan pentingnya pemanfaatan BBM bersubsidi sesuai peruntukan. Hal ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan suplai BBM untuk kebutuhan operasional perikanan.
“Alangkah sayangnya BBM subsidi yang diperuntukkan untuk nelayan di bawah 30 GT, saat melaut tidak tersedia BBM subsidi karena sudah diambil oleh pengusaha kapal boat di atas 30 GT. Hal ini perlu juga dilakukan pendalaman oleh petugas,” ujarnya.
Nahrawi Noerdin mengajak para nelayan di Aceh untuk bersama-sama menjaga distribusi BBM bersubsidi agar suplai bahan bakar tersebut tidak langka.