MASAKINI.CO – Pemerintah Aceh mulai tancap gas membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo. Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, memimpin langsung rapat koordinasi lintas SKPA, Senin (13/5), untuk percepatan pembentukan koperasi berbasis ekonomi kerakyatan ini.
“Ini bukan sekadar koperasi. Ini bagian dari strategi besar membangun kekuatan pangan dari desa. Aceh harus ambil peran aktif,” tegas Fadhlullah.
Koperasi ini dirancang menjadi pusat distribusi, produksi, dan penyerapan komoditas lokal. Setiap desa akan dilengkapi cold storage dan sistem digital terintegrasi hingga nasional. Jika terjadi surplus barang, Bulog bisa langsung menyerap.
Fadhlullah menargetkan seluruh koperasi terkoneksi dalam satu data nasional. Ia minta seluruh dinas turun ke lapangan, termasuk sosialisasi lewat Zoom hingga ke tingkat gampong.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari, menyebut target pembentukan mencapai 6.500 koperasi di seluruh gampong. “Ini lokomotif ekonomi desa. Kita bentuk baru, kembangkan yang ada, dan hidupkan koperasi mati,” jelasnya.
Batas akhir pembentukan koperasi ditetapkan 30 Juni 2025 dan akan diluncurkan resmi 12 Juli. Targetnya, seluruh koperasi aktif penuh pada Oktober 2025.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), Iskandar, mengingatkan pentingnya Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai dasar legalitas koperasi. Musdesus harus digelar paling lambat 31 Mei.
“Legalitas koperasi dimulai dari Musdesus. Libatkan semua unsur masyarakat. Koordinasi harus kuat agar semua tahapan berjalan serentak,” ujar Iskandar.