Benarkah Masalah di Danau Lut Tawar Cuma Cangkul Padang?

Cangkul Padang, alat tangkap ikan yang banyak terdapat di danau Lut Tawar, Aceh Tengah. (foto: dok Humas Aceh Tengah)

Bagikan

Benarkah Masalah di Danau Lut Tawar Cuma Cangkul Padang?

Cangkul Padang, alat tangkap ikan yang banyak terdapat di danau Lut Tawar, Aceh Tengah. (foto: dok Humas Aceh Tengah)

MASAKINI.CO – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menilai penertiban alat tangkap ikan seperti Cangkul Padang dan Cangkul Dedem di Danau Lut Tawar oleh Pemerintah Aceh Tengah merupakan langkah awal yang baik. Namun, WALHI menegaskan bahwa kerusakan danau jauh lebih kompleks dan membutuhkan penanganan menyeluruh.

Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, mengatakan kerusakan Danau Lut Tawar tidak hanya disebabkan oleh alat tangkap yang merusak, melainkan juga oleh berbagai persoalan lingkungan yang belum ditangani dengan serius.

Ia menyebut keramba ikan yang tidak terkendali sebagai salah satu penyebab utama pencemaran danau, terutama akibat penggunaan pakan pelet yang berlebihan.

Selain itu, pembuangan limbah rumah tangga dan usaha langsung ke danau juga memperburuk kualitas air.

Aktivitas ilegal di zona sempadan danau, seperti pembangunan dan penimbunan, dinilai turut mengganggu keseimbangan ekosistem dan melanggar prinsip perlindungan kawasan konservasi.

“Danau Lut Tawar bukan hanya aset ekologis, tapi juga sumber air bersih, perikanan, dan pariwisata bagi masyarakat. Pemerintah harus bertindak lebih serius,” ujar Shalihin, Kamis (15/5/2025).

WALHI mendorong Pemkab Aceh Tengah untuk segera menyusun rencana aksi terpadu penyelamatan Danau Lut Tawar.

Rencana tersebut diharapkan mencakup penataan pemanfaatan ruang, pengelolaan limbah, pengawasan terhadap aktivitas usaha, pemberdayaan masyarakat, dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist