MASAKINI.CO – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengatakan pemerintah Aceh berkomitmen penuh untuk memberikan layanan terbaik demi kemakmuran rakyat dengan tidak mengenyampingkan kelestarikan hutan dan lingkungan. Karena itu, pemerintah tetap melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tampur di Lesten Gayo Lues. Nova berterima kasih atas dukungan penuh Pemkab Gayo Lues dan masyarakat Lesten yang telah merestui pembangunan pembangkit listrik tersebut.
Pemerintah, lanjut Nova, mengambil jalan tengah, yaitu tetap merestui PT. Kamirzu untuk mengerjakan megaproyek PLTA Tampur. Namun demikian, kata Nova, pihaknya tetap meminta perusahaan untuk menggunakan teknologi terbaik yang bisa dikerjakan tanpa merusak lingkungan.
“Yang perlu kita awasi adalah bagaimana metode mereka mengerjakan proyek ini. Nanti akan ada badan atau lembaga yang mengawasi itu. Bagaimanapun manfaat atas dibangun PLTA lebih banyak daripada mudharatnya,” kata Nova.
Pemerintah Aceh, kata Nova, akan mencari cara terbaik agar semua pihak sepaham dengan maksud pembangunan PLTA Tampur. Memang, kebutuhan listrik Aceh saat ini telah cukup. Namun pemerintah mengajak masyarakat berpikir jauh ke depan di mana pasokan listrik setiap tahunnya terus meningkat. Karena itu, pembangunan PLTA Tampur dianggap penting. Apalagi tenaga listrik yang dihasilkan sangat besar, mencapai 443 megawat. Saat selesai PLTA Tampur akan menjadi pusat energi yang memiliki kekuatan terbesar di Sumatera.
“Izin yang kita berikan sangat selektif. Selain itu kita juga akan memeriksa metode yang dipakai perusahaan yang beroperasi. Teknologi mereka harus clean (bersih) dan ramah lingkungan serta kita minta agar tenaga ahli lokal dan nasional dilibatkan untuk memantau kerja perusahaan,” kata Nova.
Pemerintah lanjut Nova, membuka ruang bagi siapapun untuk berdialog mencari jalan terbaik sehingga kelestarian hutan tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat ikut meningkat. Jika mudharat dari keberadaan perusahaan di Aceh lebih besar daripada manfaatnya tentu pihaknya akan kita meninjau kembali izin yang diberikan pada perusahaan.
“Kita bisa buat FGD untuk sama-sama membahas bagaimana baiknya menjaga lingkungan dengan tetap mengoperasikan PLTA. Dengan peguruan tinggi kita juga bisa lakukan diskusi,” kata Nova. “Jangan ada anggapan Tampur ini untuk kepentingan pemerintah. Kalau itu merugikan rakyat kita pasti akan tinjau lagi (izinnya).”
Sementara Bupati Gayo Lues, Amru, mengatakan pembangunan PLTA akan membawa kontribusi besar bagi kemajuan kabupaten tersebut. Ia yakin, usai PLTA Tampur akan ada sektor lain yang akan menyusul dan tentu memberikan kesejahteraan bagi rakyat Gayo Lues. “Dengan ketentuan dan mekanisme yang baik, hutan di tempat kita bisa kita manfaatkan dalam jalur yang benar,” kata Amru. []