MASAKINI.CO – Raut bahagia terlihat jelas di wajah Zakia Ulfa bersama dua temannya, Ananta Dwi Putri dan Qurrata Ayuni Munthe.
Pelajar di SMKN 1 Takengon ini, baru saja memberikan hasil karya mereka; berupa baju kemeja bermotif kerawang Gayo kepada Sekda Aceh, Taqwallah.
Baju itu dijahit di SMKN 1 Takengon, tempat ketiga pelajar ini menggali skil dan potensi diri.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Tengah Khalidi, serta Kepala Sekolah SMKN 1 Takengon Hajarussalam, Zakia dan dua temannya menyerahkan baju yang telah selesai dijahit itu langsung kepada Taqwallah, di ruang kerja Sekda Aceh, Kamis, (24/3/2022).
“Terima kasih, bajunya bagus, jahitannya rapi dan pas sesuai ukuran,” kata Taqwallah yang turut didampingi Asisten III Setda Aceh Iskandar AP.
Sekda Aceh itu terlihat sangat senang dan langsung mengenakan baju tersebut untuk menjemput Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono di Garbarata Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.
“Alhamdulillah sangat terharu dan nggak nyangka juga bisa sampai di sini bersama teman-teman,” kata Zakia usai menyerahkan baju kerawang Gayo tersebut kepada Taqwallah.
Zakia mengaku, sangat bersyukur sebagai pelajar SMK karena di sekolah itulah dirinya bersama teman-teman dapat menggali potensi dan mengasah kemampuan skil yang belum tentu dimiliki oleh remaja lain seusianya.
Dia mengisahkan, awalnya tak pernah bercita-cita untuk melanjutkan sekolah di SMK. Kebimbangannya saat itu adalah terkait bagaimana nantinya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bagaimana masa depannya, dan berbagai kebimbangan lainnya.
Namun setelah diyakinkan oleh kedua orang tuanya bahwa yang merubah nasib seseorang itu adalah diri sendiri bukan orang lain, maka dari situlah ia bersemangat untuk masuk SMK dan mengambil jurusan busana.
“Alhamdulillah sudah memiliki kemampuan sedikit-sedikit, yang paling penting itu adalah bagaimana kita mencintai jurusan yang kita ambil, kemudian kita harus yakin.dan harus punya mimpi,” ujarnya.
Baju karawang Gayo jahitan Zakia dan teman-temannya itu bermula saat Sekda Aceh Taqwallah mengikuti zikir dan doa rutin ASN jajaran Pemerintah Aceh di SMK tersebut pada Selasa (15/3/2022) lalu.
Di sana, Taqwallah ditawari Zakiah Ulfa, siswi kelas XII Tata Busana, SMKN 1 Takengon untuk dibuatkan baju.
“Kami sangat senang jika diizinkan membuat sebuah baju kemeja motif kerawang Gayo untuk bapak Sekda. jika bapak berkenan, izinkan saya mengukur dulu,” ujar Zakia Ulfa kala itu. Dan dia benar-benar mewujudkan tawarannya.
SMK Andalan untuk Mengejar Ketertinggalan
Asisten III Setda Aceh Iskandar AP, mengaku cukup bangga kepada Zakia Ulfa, Ananta Dwi Putri dan Qurrata Ayuni Munthe. Menurutnya, mereka adalah contoh masa depan anak-anak Aceh yang memiliki skil.
“Mereka masih muda, punya keberanian dan punya skil. Masa depan Indonesia itu berada di tangan orang-orang yang seperti mereka,” kata Iskandar.
Dia menuturkan, skil yang diperoleh pelajar SMK tidak terlepas dari bimbingan para guru-guru terbaik di bawah manajemen pendidikan yang berkarakter. Salah satu karakter yang dibentuk adalah karakter untuk menjadi entrepreneur.
Oleh karena itu kata Iskandar, menjadi sebuah rahmat Allah dalam event zikir di SMKN 1 Takengon beberapa waktu lalu yang dilihat oleh seluruh sekolah di Aceh, seluruh SKPA, semua mata memandang saat Zakia dan dua temannya dengan sopan dan lugas meminta izin mengukur baju Sekda Aceh untuk dijahitkan baju kemeja.
“Dan ini adalah momentum yang perlu diingat oleh adik-adik, bahwa ‘saya bisa’ bukan cuma slogan, tapi benar-benar bisa,” kata Iskandar memotivasi.
Iskandar juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh yang selalu mendorong para guru bersama tenaga pendidik, kepala sekolah, kepala cabang dinas, seluruh tokoh dan elemen di dunia pendidikan untuk mewujudkan pendidikan Aceh yang lebih baik.
“SMK menjadi harapan kita untuk mengejar ketertinggalan Aceh dengan segala profesi dan bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Iskandar juga berpesan khusus untuk pelajar SMK seluruh Aceh, bahwa pasar sangat terbuka luas, begitu banyak pakaian yang disuplai dari luar Aceh.
Menurutnya, kesempatan ini perlu dimanfaatkan oleh sekolah dan alumni SMK untuk menyuplai pakaian sendiri.
“Saya yakin dengan adanya skil dan potensi yang ada, masa depan adik-adik sudah terbentang luas, tinggal pupuk saja dan jangan lupa selalu bersama. Karena dengan bersama dan saling mendukung itu akan lebih mudah untuk menggapai sukses,” pesan Iskandar.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 1 Takengon Hajarussalam, mengatakan sekolah yang dipimpinnya mengedepankan pendidikan berbasis teaching factory dengan sistem blok untuk menghasilkan produksi dari karya-karya para pelajar.
“Kita selalu mensupport siswa-siswi untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, dan insya Allah sampai saat ini siswa-siswi kita punya motivasi yang tinggi untuk mengembangkan usahanya sendiri. Terbukti dari beberapa survey yang kami lakukan, banyak anak-anak kita setelah tamat mereka lebih memilih bekerja sambil kuliah atau kuliah sambil bekerja,” kata Hajarussalam. [adv]