Polisi Ancam Tembak Warga di Waduk Keureuto, Polda Aceh: Hanya Salah Paham

Ilustrasi penembakan. (sumber foto: okezone.com)

Bagikan

Polisi Ancam Tembak Warga di Waduk Keureuto, Polda Aceh: Hanya Salah Paham

Ilustrasi penembakan. (sumber foto: okezone.com)

MASAKINI.CO – Beberapa hari lalu sekelompok warga menyambangi lokasi proyek pembangunan waduk Keureuto. Mereka hendak menyampaikan aspirasi soal ganti rugi lahan terdampak pembangunan waduk di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, itu. Aksi warga ini kemudian dihadang personel polisi yang menjaga proyek.

Sempat terjadi perdebatan antara warga dan polisi. Dalam video viral yang beredar di media sosial, seorang polisi kemudian mengeluarkan nada ancaman meminta personel Brimob mengokang senjata lalu menembak warga.

Namun, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengklaim insiden itu terjadi akibat kesalahpahaman semata. Personel yang berjaga memang melarang mereka yang ingin menyampaikan aspirasi masuk ke lokasi proyek.

Tapi warga disebut memaksa ingin bertemu dengan pimpinan atau direktur perusahaan pelaksana proyek pembangunan waduk Keureuto untuk menangih ganti rugi lahan.

“Padahal setelah dikoordinasi dengan pihak perusahaan, ternyata terkait ganti rugi lahan tersebut telah diselesaikan semua sesuai prosedur dengan melibatkan masyarakat, Pemda, dan Instansi terkait,” kata Kabid Humas Polda Aceh, Joko Krisdiyanto, Minggu (9/4/2023).

Kemudian, tuturnya, personel pengamanan mengarahkan warga yang belum atau tidak menerima ganti rugi dapat menempuh jalur hukum agar memiliki kekuatan hukum tetap.

Tapi arahan ini tidak digubris dan malah mereka memaksa masuk ke dalam perusahaan dengan berbagai alasan, sehingga personel pengamanan membubarkannya.

“Sudah dijelaskan baik-baik dan diarahkan agar mengikuti prosedur, tapi mereka malah memaksa masuk dan menunjukkan sikap provokatif,” ujar Joko.

Joko mengatakan masalah tersebut telah diselesaikan lewat mediasi. “Kedua belah pihak menganggap ini hanya kesalahpahaman,” ujarnya.

Dia pun meminta semua pihak agar tak memprovokasi kejadian ini dan berasumsi dengan membangun opini di luar fakta lapangan.

“Karena akan dapat memperkeruh suasana serta mengganggu Kamtibmas,” tegasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist