Investor Swasta Mulai Membangun di IKN Pekan Depan

Ilustrasi | Rencana pembangunan lapangan upacara, istana, kantor presiden dan masjid serta fasilitas lainnya di IKN. (masakini.co/Ali L)

Bagikan

Investor Swasta Mulai Membangun di IKN Pekan Depan

Ilustrasi | Rencana pembangunan lapangan upacara, istana, kantor presiden dan masjid serta fasilitas lainnya di IKN. (masakini.co/Ali L)

MASAKINI.CO – Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Agung Wicaksono, menyatakan mulai pekan depan sejumlah investor swasta dalam negeri sudah mulai melakukan pembangunan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Para investor tersebut akan mulai membangun hotel, rumah sakit, mal, dan fasilitas lainnya.

“Pekan depan investor swasta mulai membangun hotel, rumah sakit, mal, dan fasilitas olahraga yang bukan dari skema dana APBN. Investasi swasta sudah masuk ke IKN Nusantara, kita saksikan groundbreaking-nya pekan depan,” kata Agung, Rabu (13/9/2023).

Saat ini, tutur Agung, ada 12 sektor investasi prioritas pengembangan kawasan IKN, termasuk energi baru terbarukan dan perumahan.

“Saat ini mungkin yang paling besar itu perumahan,” ujarnya.

Agung menjelaskan pembangunan IKN bukan sekedar pembangunan ibu kota administratif, tetapi juga membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Pembangunan IKN bukan hanya peluang bagi perekonomian nasional, namun juga menjadi peluang global dan ini merupakan peluang yang jarang terjadi bahkan dalam sejarah dunia. hal ini dikarenakan pemindahan ibu kota negara dari satu pulau ke pulau lainnya baru terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan UU No 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Menurut Agung, pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist