MASAKANI.CO – 140 pelajar dari Madrasah Aliyah Al Washliyah 12 Perbaungan, Sumatera Utara melakukan study tour religi ke Aceh.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Rusman mengatakan Aceh saban tahunnya dijadikan sebagai daerah study tour siswa di sekolahnya. Alasannya daerah dengan julukan Serambi Mekkah ini dinilai cocok sebagai daerah edukasi sejarah.
“Selain dekat dengan Medan, Aceh juga daerah yang syariah, maka kita dapat memperkenalkan syariah ke siswa. Jadi cocok dengan tujuan kita,” katanya di Museum Aceh, Banda Aceh, Sabtu (13/1/2024).
Menurutnya, Aceh banyak menyimpan sejarah baik dari sisi masuknya agama Islam serta juga bencana tsunami terdahsyat di dunia pada 2004 silam. Maka hal itu dapat dijadikan sebagai pelajaran atau ibrah kepada siswa asal Medan ini.
“Nah dari bencana tsunami kita dapat mempelajari bagaimana bangkit kembali sebagaimana bangkitnya masyarakat Aceh,” ucapnya.
Rusman menerangkan, pihaknya akan membawa siswa-siswi ke sejumlah situs sejarah dan museum yang ada di Banda Aceh.
“Baru sampai tadi subuh, kita telah berkunjung di Masjid Raya Baiturrahman, makam Syiah Kuala, Museum Tsunami dan Museum Aceh,” sebutnya.

Ia mengaku takjub dengan dengan provinsi Aceh. Menurutnya daerah ini berbeda dari daerah lainnya dari segi syariah yang ketat, serta penduduk yang ramah.
“Meskipun sudah tujuh kali kami melakukan study tour ke Aceh, Kami sangat tertarik dengan Masjid Baiturrahman,” ucapnya.
Sementara itu, seorang pelajar Madrasah Aliyah Al Washliyah 12 Perbaungan, Muhammad Rezi Nawawi mengatakan dirinya sangat senang dapat berkunjung ke Aceh. Ia mengaku baru pertama kali ke Aceh dan memiliki kesan yang luar biasa.
“Apalagi tadi di Masjid Raya itu sangat nyaman dan indah, itu berbeda dari Masjid Raya kami di Medan,” kata Rezi.
Ia bersama teman-temannya akan mempelajari sejumlah sejarah di Museum Aceh yang nantinya akan dibawa pulang ke daerah asalnya.
“Bahkan orang Aceh sangat ramah, rencana kami besok akan di bawa ke Pantai Lampuuk,” ungkapnya.