MASAKINI.CO – Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal menyampaikan, kehadiran desa wisata di Aceh mampu memberikan banyak efek terhadap perekonomian masyarakat.

Salah satunya, kata dia, desa wisata mampu mendongkrak pendapatan para pelaku usaha yang ada di daerah setempat, misalnya usaha penginapan, souvenir, usaha kuliner serta usaha transportasi lokal bakal hidup.

“Namun sayangnya, sebagian masyarakat salah kaprah, menganggap pariwisata itu hanya tentang laut dan alam, padahal kan tidak,” kata Illiza saat membuka forum penguatan jejaring pengelolaan Desa Wisata di Aceh, Sabtu (6/4/2024).

Illiza menerangkan, pariwisata di suatu desa dapat dilihat dari sisi sejarah, budaya, kuliner, tradisi, dan beragam kesenian. Harusnya itu mampu diperkenalkan kepada dunia bahwa Aceh memiliki keunikan yang berbeda dari daerah lainnya.

“Begitu juga dengan keindahan alam, Aceh sudah tak diragukan, maka orang yang sadar akan wisata itu akan selalu melihat potensi dan membaca situasi yang akan memberikan limpah rezeki kepada masyarakat, serta mampu membangun perekonomian desa,” terangnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Ismail menyebutkan Provinsi Aceh saat ini telah memiliki 135 desa wisata dari 23 Kabupaten/kota Se Aceh sesuai data per Maret 2024.

Jumlah itu semakin meningkat dengan berbagai klasifikasi mulai dari rintisan, berkembang hingga maju.

“Desa wisata yang paling terkenal saat ini adalah desa wisata Gampong Nusa, mereka mampu menampilkan atraksi untuk menarik minat wisatawan,” kata Ismail.

Selain desa wisata, Aceh juga memiliki desa wisata budaya yang saat ini terkenal di Desa Lubok Sukon, Ingin Jaya, Aceh Besar.