Cabai Merah Jadi Penyumpang Inflasi di Aceh

Pedagang cabai di pasar Induk Lambaro, Nizar.(Riska Zulfira/masakini.co)

Bagikan

Cabai Merah Jadi Penyumpang Inflasi di Aceh

Pedagang cabai di pasar Induk Lambaro, Nizar.(Riska Zulfira/masakini.co)

MASAKINI.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebutkan Aceh mengalami inflasi tahunan atau year on year (y-o-y) sebesar 3,34 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Aceh Tengah 4,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,99 dan terendah di Banda Aceh 2,54 persen.

Inflasi tingkat month to month (m-to-m) Aceh pada Mei 2024 sebesar 0,15 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Aceh pada Mei 2024 sebesar 1,82 persen.

Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution menyatakan kenaikan ini dikarenakan meningkatnya harga sejumlah komoditas.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS komoditas cabai merah menjadi komoditas dengan andil tertinggi terhadap inflasi ini, yang mencapai 0,27 persen jika secara month to month (m-to-m) Mei 2024. Kemudian diikuti bawang merah 0,16 persen, daging ayam ras 0,06 persen.

“Sedangkan inflasi (y-on-y) inflasi cabai merah capai 0,79 persen dan ikuti beras 0,73 persen,” kata Ahmadriswan dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (5/6/2024).

Di samping itu, komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m, yaitu ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan dencis, udang basah, kentang, cabai rawit, ikan tuna, angkutan udara, semangka, ikan biji nangka, dan ikan gembung.

Lalu kelompok pakaian dan alas kaki pada Mei 2024 Aceh mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,81 pada Mei 2023 menjadi 105,49 pada Mei 2024.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist