MASAKINI.CO – Awalnya sebuah sepeda motor Astrea dengan nomor polisi BL 3448 LH ditemukan dua warga, Marjuki (50) dan Zulkifli (40), saat pergi ke kebun di kaki gunung kawasan Gampong Lamtadok, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar.
Keduanya curiga sebab motor itu mereka lihat telah berada di sana selama dua pekan. Mereka lantas melapor dan membawa serta motor itu ke Polsek Darul Kamal, Sabtu (28/9/2024) sore.
“Penemuan sepeda motor ini kami informasikan ke media sosial,” kata Kepala Kepolisian Sektor Darul Kamal Inspektur Polisi Satu M Al Munawir kepada masakini.co, Selasa (1/10/2024).
Hingga menjelang malam tak ada warga yang mengaku ataupun mengetahui siapa pemilik motor itu. Selang beberapa jam kemudian, polisi mendapat informasi bahwa motor itu digunakan oleh seorang pelajar. Informasi ini datang dari keluarga M Hafiz Al Faiz.
Munawir mengatakan Hafiz sebelumnya dilaporkan hilang pada 4 Agustus 2024 lalu. Itu adalah hari terakhir keluarga melihat Hafiz.
Hari itu pelajar yang tinggal bersama keluarganya di kawasan Darul Imarah ini diminta oleh orang tuanya membeli pulsa handphone. Hafiz memenuhi keinginan itu lalu pergi pakai sepeda motor Astrea, tapi dia tak kembali.
“Dua hari pasca tak pulang ke rumah keluarga membuat laporan ke Polsek Darul Imarah dan Polresta Banda Aceh,” ujar Munawir.
Dua bulan setelah itu, kabar keberadaan Hafiz baru menyeruak setelah dua warga menemukan sepeda motor di kaki gunung Lamtadok. Polisi pun mendatangi lokasi tersebut.
Dua jam menyisir kaki gunung Lamtadok, warga yang ikut melakukan penyisiran bersama polisi menemukan tulang belulang manusia terpisah-pisah dengan jarak sekitar seratus meter dari lokasi temuan motor.
“Awalnya kita tidak menyangka itu tulang manusia,” kata Munawir. Setelah dikumpulkan, semua yang ada di sana baru menyadari bahwa itu adalah kerangka manusia.
Polisi juga menemukan pakaian korban dan kunci motor. Munawir mengatakan saat itu makin kuat dugaan bahwa kerangka manusia ini adalah Hafiz. Sebab, keluarga mengaku baju yang dikenakan terakhir oleh remaja berusia 15 tahun ini saat hilang sama dengan baju yang ditemukan di lokasi.
Begitupun kunci motor yang ditemukan di saku baju, cocok dengan motor Astrea yang telah diamankan polisi usai diserahkan dua warga sebelumnya.
Apakah korban dibunuh lalu dimutilasi?
“Belum ada tanda-tanda mutilasi. Saya dapat informasi dari hasil autopsi pun tidak ada kekerasan,” ungkap Munawir.
Dia tak bersedia memberi keterangan lebih lanjut ihwal temuan kerangka manusia yang diduga M Hafiz Al Faiz itu. “Penyelidikannya dilakukan Satreskrim Polresta Banda Aceh.”
Kemarin, warga Lamtadok kembali menemukan tulang dan celana diduga milik Hafiz. Penyisiran di TKP dengan radius 50 sampai 100 meter ini ikut serta dilakukan keluarga korban.
Setelah tujuh jam penyisiran itu, tulang korban dibawa ke RSUD Zainoel Abidin untuk disatukan dengan kerangka yang ditemukan sebelumnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh Kompol Fadilah Aditya Pratama mengatakan penyelidikan temuan kerangka manusia ini masih dilakukan. Dia belum bisa menyimpulkan apakah ada dugaan korban dibunuh lalu dimutilasi.
Tapi, sejauh ini kata Fadilah belum ditemukan adanya tanda-tanda kejahatan atas kerangka yang diduga Hafiz tersebut. Fadilah masih irit bicara soal berapa saksi yang sudah diperiksa terkait kasus ini.
“Mohon maaf, saya sedang rapat,” katanya.