Benarkah Satgas Abulyatama Tewas Saat Amankan Demo? Ini Kata Polisi

Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama. (Riska Zulfira/masakini.co)

Bagikan

Benarkah Satgas Abulyatama Tewas Saat Amankan Demo? Ini Kata Polisi

Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama. (Riska Zulfira/masakini.co)

MASAKINI.CO – Kasatreskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Wahidin, anggota satuan tugas (Satgas) Universitas Abulyatama yang meninggal dunia saat terjadi demonstrasi di kampus tersebut, Kamis (17/4/2025) kemarin.

Hasil pemeriksaan awal oleh tim medis, tutur Fadillah, menunjukkan korban meninggal bukan karena kekerasan fisik.

“Berdasarkan pemeriksaan oleh dokter di IGD tidak ditemukan bekas pukulan atau luka pada tubuh korban,” kata Kompol Fadillah, Jumat (18/4/2025).

Korban dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke IGD Rumah Sakit Pertamedika sekitar pukul 11.20 WIB.

Saat tiba di rumah sakit, Wahidin sudah dalam kondisi tanpa denyut nadi, tidak bernapas, dan tekanan darah tidak terbaca.

“Korban dinyatakan meninggal setelah dilakukan pemeriksaan, termasuk melalui alat elektrokardiogram (EKG),” ujar Fadillah.

Begitu juga untuk hasil pemeriksaan visum luar tidak ditemukan luka maupun memar.

Pada tubuh korban, tutur Fadillah, hanya didapati pasir di bagian kepala dan mengeluarkan air seni.

Jenazah korban diminta keluarga untuk dipulangkan ke rumah duka di Desa Bung Bak Jok, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, menggunakan ambulans milik rumah sakit.

Sebelumnya, Wahidin dikabarkan meninggal dunia saat mengamankan unjuk rasa yang berakhir ricuh di Universitas Abulyatama. Demonstrasi itu dilakukan mahasiswa, dosen, dan mantan pejabat kampus.

Aksi ini disebut-sebut dipicu kisruh internal pemilik yayasan dan perombakan pejabat kampus, sehingga mengakibatkan terhentinya aktivitas belajar dan mengajar.

Rektor Universitas Abulyatama, Nurlis Effendi mengklaim Wahidin meninggal akibat mengalami luka berat di bagian kepala.

“Korban sempat diinjak-injak di depan gerbang kampus saat massa mencoba masuk. Ia kemudian melarikan diri ke masjid, namun meninggal dunia di sana,” kata Nurlis.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist