Sempat Guncang, Kondisi Keuangan Banda Aceh Kini Mulai Sehat Terkendali

Konferensi pers evaluasi pencapaian program 100 hari kerja wali kota dan wakil kota Banda Aceh | Riska Zulfira/Masakini.co

Bagikan

Sempat Guncang, Kondisi Keuangan Banda Aceh Kini Mulai Sehat Terkendali

Konferensi pers evaluasi pencapaian program 100 hari kerja wali kota dan wakil kota Banda Aceh | Riska Zulfira/Masakini.co

MASAKINI.CO – Pasca 100 hari pertama masa kepemimpinan Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, Pemerintah Kota Banda Aceh telah menyelesaikan sebagian besar utang kota.

Illiza memaparkan bahwa sebanyak 76,36 persen utang Pemko telah berhasil dibayar lunas. Saat ini mereka hanya menyisakan utang Rp9,2 miliar dari total utang Rp39,08 miliar di sekretariat.

“Alhamdulillah dalam 100 hari kerja ini, sudah terealisasi pembayaran sebesar Rp29,8 miliar atau setara 76,36 persen,” ungkap Illiza, Kamis malam (22/5/2025).

Illiza berjanji akan menyelesaikan pembayaran seluruh utang pada akhir Mei 2025 ini.

Tak hanya utang internal, Pemko Banda Aceh juga berhasil mengurangi secara signifikan utang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa yang sebelumnya mencapai Rp48,7 miliar sebelum Illiza-Afdhal dilantik.

Hingga kini, Plt Direktur RSUD Meuraxa, M. Nurdin berhasil menyelesaikan utang sebesar Rp38,2 miliar atau setara dengan 78 persen dari total utang.

“Sisa Rp10,5 miliar akan segera kami selesaikan,” kata Illiza.

Selain berhasil menyelesaikan utang, manajemen RSUD Meuraxa juga sukses menyiapkan ruang rawat inap, ruang pemeriksaan USG bagi ibu hamil secara gratis.

Langkah pemulihan fiskal ini menjadi bagian dari agenda besar reformasi keuangan kota. Illiza menegaskan bahwa upaya pelunasan utang bukan sekadar angka tapi demi menjaga keberlangsungan pelayanan publik dan memulihkan kepercayaan masyarakat serta masa depan kota.

“Sebab ketika keuangan tidak sehat, pelayanan publik bisa terganggu, warga kota akan menanggung risikonya,” tutur Illiza.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi juga terlihat di Pasar Aceh, Banda Aceh. Illiza menyebut, sebelum dirinya dilantik terdapat 275 toko kosong, 567 terisi dari 842 toko yang tersedia.

Usai pelantikan, ia meminta pelaksana operasional Pasar Aceh yang baru melakukan pendataan dan kelengkapan administrasi pedagang dan memaksimalkan penagihan piutang.

Total piutang sejak 2021 hingga 2024 sebesar Rp1,34 miliar sebelum pelantikan, telah tertagih Rp527,4 juta atau sekitar 39,10 persen.

“Ini tanggung jawab kita, ke depan kita akan bereskan yang lain juga meski masih ada tantangan seperti persoalan PPPK yang nantinya di luar skema 100 hari kerja, kami tetap fokus menyelesaikan,” ujar Illiza.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist