MASAKINI.CO – Kawasan Lautan Hindia telah menjadi kawasan pertumbuhan tinggi. Geopolitik, ekonomi dan geostrategis dunia telah beralih ke sana.
Pemerintah Aceh berencana menjadikan kawasan Lautan Hindia dan Andaman, sebagai destinasi investasi dan kegiatan ekonomi berbasis ekspor.
Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam rapat konsultasi regional penyusunan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Kota Medan, Selasa (13/8).
“Aceh tertelak di ujung barat Indonesia ada di pintu gerbang itu. Baik dari lalu-lintas dari Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa juga Afrika,” kata Nova.
Pada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, ia meminta pemeritah pusat melalui kementerian terkait untuk segera membuka rute penerbangan dari Bandara SIM, Aceh Besar, ke Port Blair di Kepulauan Andaman, India.
“Jadi dari Port Blair itu hanya satu jam (penerbangan) ke Aceh. Sedangkan ke daratan India itu cuma tiga jam,” jelas Nova.
Dubes India sudah lima kali datang ke Aceh, meminta dan membicarakan kerja sama yang bisa dilakukan.
“Pak Menteri, sepertinya mereka butuh sekali kita. Apa yang saya butuhkan dari Pak Menteri adalah bimbingan termasuk orang-orang yang ahli dalam bernegosiasi, supaya kita dapat memanfaatkan posisi tawar yang tinggi terhadap India dalam konteks Port Blair di Andaman,” sebutnya.[]