Dyah Erti: Nilam Satu Solusi Pengentasan Kemiskinan Aceh

Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memperlihatkan plakat juara II dan III di stand PKK Aceh, Kamis (26/9) malam. [BPPA]

Bagikan

Dyah Erti: Nilam Satu Solusi Pengentasan Kemiskinan Aceh

Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memperlihatkan plakat juara II dan III di stand PKK Aceh, Kamis (26/9) malam. [BPPA]

MASAKINI.CO – Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, berharap peluang pengembangan nilam di Aceh bisa menjadi salah satu solusi terbaik untuk menuntaskan kemiskinan Aceh. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Forum Bisnis Klaster Inovasi Nilam, di kantor perwakilan Bank Indonesia Aceh, Banda Aceh, 30/9.

“Prospek nilam di Aceh cukup baik, jadi saya harap berkah nilam ke depannya bisa membuka akses untuk meningkatkan perekonomi Aceh yaitu penuntasan kemiskinan,” kata Dyah.

Melalui nilam, kata Dyah, Aceh bisa memperkuat perekonomian selain melalui olahan nilam, namun juga bisa dilakukan peningkatan pada sektor pariwisata salah satunya melalui pilot projek desa wisata nilam yang sudah digagasnya beberapa waktu lalu. Karena itu, kata Dyah, desa wisata tersebut bisa membuka peluang Aceh untuk menguatkan perekonomian melalui pariwisata.

Ia mengatakan, dengan pengembangan perekonomian melalui pariwisata, kata Dyah, dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan melahirkan pendapatan dan penghasilan untuk masyarakat sekitar.

“Jadi, dengan sendirinya UMKM kerajinan dan UMKM lainnya bisa ikut terangkat dan Ini terus menjadi fokus pada tim PKK dan juga Dekranasda Aceh, serta juga organisasi lain,” kata Dyah.

Selain itu, Ia juga mengungkapkan, penyebab melemahnya perekonomian Aceh, menurut Dyah, diakibatkan oleh masih kurangnya kekompakan untuk mensinergikan penguatan ekonomi masyarakat, baik itu antar SKPA maupun steakholder lainnya. Sehingga kemiskinan Aceh masih sulit diturunkan.

“Percepatan penurunan kemiskinan, walaupun standly kita menurun tetapi kita maunya tancap gas,” kata Dyah.

Dengan sinergitas tersebut, harap Dyah, dapat mempercepat upaya pemerintah melalui SKPA terkait dalam penuntasan kemiskinan dengan memperhatikan potensi daerah dan masyarakat sekitar.

“Banyaknya sekali potensi Aceh (pertanian, sumber daya alam dan seni kerajinan), namun, kita masih kurang di pemasaran, jadi saya harap melalui itu bisa meningkat pemasaran,” katanya.

Semantara itu Direktur Jenderal Penguatan Inovasi dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jumain Appe, mengatakan bahwa perekonomian Aceh itu harus diperkuat dengan skema ekonomi dari hulu dan hilir, ia mengatakan bahwa saat ini Aceh masih berfokus pada exportir bahan mentah.

“Saya tahu nilam memiliki potensi besar, jadi kita maunya dioperasikan sampai penyulingan, saya sudah komunikasi dengan perusahan besar, bahwa saat ini mereka masih harus impor dari luar negeri, padahal dikita besar potensinyanya,” kata Jumain. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist