MASAKINI.CO β Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM) meminta polisi segera memanggil dan memeriksa panitia kontes kecantikan transgender di Hotel Orchadtz, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2024).
Pasalnya, pemenang kontes tersebut berasal dari Aceh. βHal ini sangat mencoreng nama baik Aceh sebagai provinsi yang menjalankan syariat Islam,β kata Ketua PPTIM lewat keterangan tertulisnya, Rabu (7/8/2024).
Ia menilai kontes transgender tersebut merupakan ajang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Event tersebut bertentangan dengan konstitusi dan norma yang berlaku di Indonesia.
“Kita berharap agar pihak berwajib segera memproses secara hukum panitia kontes waria yang kita yakini tanpa izin karena Indonesia tidak mengakui LGBT. Tindakan mereka sudah bikin gaduh terutama masyarakat Aceh karena ada peserta yang bawa-bawa nama Aceh,” kata Muslim.
Polisi juga diminta memeriksa pemenang kontes transgender tersebut yang membawa nama Aceh, karena perilakunya sangat bertentangan dengan nilai-nilai dan norma dianut masyarakat Aceh yang religius dan menolak LGBT. Peserta itu sama sekali tidak mewakili Aceh karena tak ada pengiriman delegasi resmi dari Aceh untuk ikut ajang kontes transgender di Jakarta.
“Kita juga berharap agar diperiksa peserta yang membawa nama Aceh juga panitia yang memenangkannya dalam kontes kecantikan waria itu, apakah benar dia orang Aceh dan apa motifnya membawa nama daerah dalam ajang yang sangat dimurkai sama masyarakat Aceh? Perlu juga didalami apa motif panitia memenangkan dia, apakah supaya rakyat Aceh marah sehingga kontes ini cepat viral?” tanya Muslim.
PPTIM mengapresiasi pihak Polres Metro Jakarta Pusat yang bersama Satuan Polisi Pamong Praja sedang mendalami kasus penyelenggaraan kontes transgender tanpa izin itu. PPTIM berharap ada tindakan hukum diambil terhadap panitia penyelenggaranya.