USK Ekspor Minyak Nilam Perdana ke Eropa

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar (kiri) bersama Kepala ARC, Saifullah Muhammad (kanan) | Riska Zulfira/masakini.co

Bagikan

USK Ekspor Minyak Nilam Perdana ke Eropa

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar (kiri) bersama Kepala ARC, Saifullah Muhammad (kanan) | Riska Zulfira/masakini.co

MASAKINI.CO – Universitas Syiah Kuala (USK) bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengekspor 1,4 ton minyak nilam perdana ke Eropa.

Ekspor tersebut dilakukan tepatnya ke Prancis, dengan nilai mencapai Rp3,2 miliar. Minyak nilam ini merupakan hasil produksi petani Aceh yang selama ini dikenal sebagai salah satu produsen minyak nilam terbaik di dunia.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh mengatakan ekspor ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan komoditas unggulan Aceh, sekaligus memperkuat posisi produk pertanian lokal di pasar internasional.

Kemitraan dengan USK ini, kata dia, menjadi peluang unik untuk menghubungkan lembaga penelitian utama dengan industri guna memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat.

“Kami mempersiapkan dasar bagi rantai nilai berkelanjutan yang mendukung petani lokal dengan turut mempromosikan sektor nilam di pasar domestik maupun ekspor,” kata Simrin di Banda Aceh, Selasa (15/10/2024).

Indonesia memimpin pemasok global dalam produksi minyak nilam yang menguasai 80-90 persen pasar global dan Aceh memasok 70 persen dari permintaan tersebut.

Meskipun memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan bagi petani, usaha tani nilam juga menghadapi berbagai tantangan yang berdampak pada stabilitas pendapatan petani.

Dalam kerjasama ini, pihaknya sekaligus meluncurkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang memungkinan petani nilam untuk menyimpan catatatn proses produksi mereka. Sistem ini dinamakan MyNilam yang dirancang khusus untuk komoditas nilam.

“Seluruh proses pencatatan dari hulu hingga tahap ekspor kini terintegrasi secara digital melalui aplikasi MyNilam yang baru saja diresmikan,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.

Menurutnya, pencatatan yang terintegrasi ini memudahkan perencanaan, analisis dan evalusi dengan tujuan berkelanjutan. Ekspor yang berkelanjutan akan berdampak positif pada pendapatan petani, kesejahteraan masyarakat, peningkatan devisa negara, serta margin perdagangan.

Hal ini tentu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Selain fokus pada ekspor minyak nilam, USK juga menargetkan pengembangan hilirisasi untuk menciptakan produk inovasi berbasis nilam, seperti parfum, skincare, dan minyak esensial lainnya.

“Inisiatif ini akan disertai dengan transfer teknologi kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist