MASAKINI.CO – Angka stunting di Kota Banda Aceh masuk kategori tinggi yakni mencapai 9,11 persen atau lebih dari 900 kasus. Pemerintah Kota Banda Aceh pun komit tak ingin memandang remeh masalah tersebut.
Pemenuhan gizi terutama bagi ibu hamil dan balita terus digenjot untuk menekan angka stunting.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh Iliza Sa’aduddin Djamal dalam peluncuran program Makan Bergizi Bersama ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan balita gizi kurang serta pelayanan kesehatan Puskesmas Keliling di Gampong Beurawe, Kamis (17/4/2025).
“Stunting ini tidak bisa kita anggap remeh. Kita harus memastikan agar asupan untuk ibu hamil dan balita tercukupi. Asupan ini harus diatur sejak masa kehamilan, maka pola makan ini harus dijaga,” katanya.
Illiza menjelaskan melalui program makan bergizi itu, pemerintah kota akan memberikan makanan bergizi secara berkala bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, balita gizi kurang, dan balita dengan pertumbuhan berat badan yang stagnan.
“Dengan adanya Puskesmas keliling yang hari ini dibentuk kita akan bekerja sama dengan gampong dan menyasar masyarakat yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Lukman, mengatakan saat ini di Banda Aceh terdapat 471 balita masuk kategori gizi kurang. Dalam program ini anak akan diberikan makanan bergizi selama 56 hari.
Kemudian, sebanyak 517 balita dengan berat badan rendah akan diberikan makanan bergizi selama 28 hari. Lalu 324 balita tidak naik berat badan akan menerima asupan tambahan selama 14 hari.
Serta pemberian gizi tambahan untuk ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) sebanyak 103 orang yang diberikan selama 120 hari.
“Program ini kita laksanakan rutin dan berkelanjutan. Jadi bukan hanya sekali, tapi terus berjalan hingga target pemulihan gizi tercapai,” kata Lukman.