MASAKINI.CO – Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. H. Samsul Rizal, M.Eng menyebutkan upaya penanggulangan kemiskinan di Aceh menjadi prioritas utama pemerintah Aceh dan kabupaten/kota. Permasalahan kemiskinan memiliki ragam variabel, upaya penanggulangan diperlukan keterpaduan gerak, sinergisitas dan koordinasi multipihak.
Universitas Syiah Kuala, katanya menerapkan dua strategi dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Aceh. “Pertama mempersiapkan beasiswa Bidik Misi bagi keluarga kurang mampu/miskin,” kata Samsul Rizal saat membuka roundtable discussion Forum Akademia SuA.
Menurutnya program itu sangat strategis dan memiliki daya ungkit, karena dapat mengurangi beban keuangan para orang tua yang tidak mampu.
Strategi kedua, mengoptimalkan sektor pungutan ZAKAT bagi sejumlah person potensial. “Juga dapat mengoptimalkan mekanisme infaq, sadaqah, hadiah serta berbagai mekanisme yang sudah ditentukan dalam Islam,” kata Samsul Rizal.
Dalam diskusi tersebut, Dr. Zulkifli yang mewakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Azhari menyebutkan angka kemiskinan di Aceh menurun sebesar 12.000. Ia menilai penurunan tersebut tidak signifikan, hanya sebesar 0.36 persen dari yang sebelumnya sebesar 15,68 persen saat ini turun menjadi 15,32 persen.
“Berdasarkan catatan BAPPEDA Aceh, menunjukkan bahwa, jumlah penduduk miskin di Aceh perseptember 2018 sebesar 831.000 jiwa. Sementara maret 2019 berkurang menjadi 819.000 jiwa,” sebut Zulkifli.
Terkait penyebab kemiskinan yang terjadi di Aceh, BAPPEDA Aceh mencatat disebabkan masih tingginya kebutuhan pengeluaran penduduk miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup. “Seperti makanan dan non makanan diantaranya perumahan, biaya sekolah, transportasi serta lainnya,” tutup Zulkifli lewat siaran pers Forum Akademia SuA.[]
