MASAKINI.CO – Kesiapan Pekan Olah Raga Aceh (PORA) XIV Pidie diduga terkalang banyak masalah. Hingga Januari 2022, pembangunan infastruktur event olah raga terbesar di Aceh itu belum dimulai.
Wakil Ketua Umum III Bidang Litbang KONI Aceh, T Rayuan Sukma, bahkan melontarkan rasa pesimis lantaran belum adanya progres signifikan terkait pelaksanaan PORA XIV di Pidie.
“PORA di Pidie ini, jangankan sukses, bisa berlangsung saja kita sudah bersyukur,” katanya, saat menghadiri rapat koordinasi PORA XIV Pidie di Oproom Setdakab Pidie, Sabtu (29/1/2022).
Namun dia berharap, meski tertatih-tatih, Kabupaten Pidie selaku tuan rumah harus dapat melaksanakan gelaran pesta akbar olah raga di Aceh itu.
Sementara, Kabid Humas Panitia Penyelenggara PORA XIV Pidie, Muharramsyah, mengatakan pihaknya optimis Kabupaten Pidie dapat melaksanakan event PORA tahun ini.
Dia menyebut, pihaknya akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada semua kontingen dari kabupaten/kota yang hadir nantinya di Pidie.
Mengenai keterlambatan pelaksanaan pembangunan sejumlah infrastruktur, Muharramsyah mengklaim karena terlambatnya anggaran dari Pemerintah Aceh.
“Perlu diketahui kegiatan ini adalah event miliknya Pemerintah Aceh, tempat pelaksanaannya saja di Pidie. Masalahnya ini di anggaran, kami sudah mengajukan anggaran sejak dulu,” ujarnya.
Dia menyebut, permohonan anggaran telah dilakukan sejak tahun 2018, tapi Pemerintah Aceh baru menyerahkan Rp20 miliar, itu pun pada 2019.
“Pada akhir 2021, baru diserahkan Rp90 miliar, dan tak bisa digunakan pada tahun itu karena habis tahapan anggaran. Baru dapat digunakan tahun ini 2022,” jelasnya.
Dia berharap, Pemerintah Aceh agar serius dan ikhlas menjadikan Pidie sebagai tuan rumah PORA XIV. Sebab, jika anggaran pelaksaan macet, PORA yang rencana akan digelar pada November sampai Desember 2022 itu, akan mencoreng wajah Kabupaten Pidie selaku tuan rumah.