MASAKINI.CO – Jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) jemaah haji Indonesia mulai diujicobakan rompi penurun panas. Suhu di Arab Saudi siang hari saat ini rata-rata capai 40 derajat.
“Rompi penurun panas merupakan rompi berbahan carbon cool yang ketika digunakan bisa memberikan sensasi rasa dingin di tubuh,” kata Sekjen Kemenag, Nizar Ali dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Ia memperkirakan selama sembilan tahun ke depan, Arab Saudi masih bercuaca sangat panas. Hingga diperlukan inovasi untuk kenyamanan jemaah dan petugas di lapangan.
Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari, sehingga sangat cocok digunakan oleh jemaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.
“Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksi khusus yang mobile,” ujar Nizar.
Jemaah haji dengan risiko tinggi (risti) juga sangat cocok menggunakan rompi dingin saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Ini juga bisa ekspan ke jemaah saat lempar jumrah karena jalannya begitu jauh di bawah terik matahari, jadi tidak perlu lagi gunakan payung apalagi bobotnya hanya 2 kg,” kata Nizar saat mencoba rompi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).