Inflasi Juni 2020 Tetap Rendah, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Gedung Utama Bank Indonesia di kawasan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat/Sumber Bisnis.com

Bagikan

Inflasi Juni 2020 Tetap Rendah, Begini Penjelasan Bank Indonesia

Gedung Utama Bank Indonesia di kawasan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat/Sumber Bisnis.com

MASAKINI.CO – Bank Indonesia (BI) mencatat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2020 tetap rendah. Inflasi IHK Juni ini tercatat 0,18% (mtm) atau tetap rendah, meskipun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,07% (mtm).

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan inflasi kelompok inti dan kelompok administered prices sedangkan inflasi kelompok volatile food mengalami kenaikan,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam keterangannya, Minggu (5/7).

Onny menuturkan, secara tahunan, inflasi IHK Juni 2020 tercatat sebesar 1,96% yoy dan menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,19% (yoy). Ke depan, BI terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasarannya sebesar 3,0%±1% pada 2020,” ujarnya.

Dia menjabarkan, berdasarkan komponennya, inflasi IHK Juni 2020 yang rendah dipengaruhi inflasi inti yang melambat dari 0,06% mtm pada bulan sebelumnya menjadi 0,02% mtm. Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas bawang bombay, gula pasir, dan emas perhiasan di tengah inflasi nasi dengan lauk yang meningkat.

“Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,26% yoy, melambat dibandingkan dengan inflasi Mei 2020 sebesar 2,65% yoy. Inflasi inti yang kembali melambat tidak terlepas dari perlambatan permintaan domestik akibat pandemi Covid-19, konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, harga komoditas global yang rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga,” jelasnya.

Dikatakannya, kelompok administered prices kembali mencatat inflasi 0,22% mtm, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,67% mtm. Inflasi kelompok administered prices terutama bersumber dari meningkatnya tarif aneka angkutan pascarelaksasi aturan pembatasan operasional angkutan umum pada awal Juni 2020.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices terpantau meningkat dari 0,28% yoy pada bulan Mei 2020, menjadi 0,52% yoy pada periode Juni 2020.

“Kelompok volatile food mencatat inflasi 0,77% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,50% (mtm). Perkembangan ini terutama bersumber dari meningkatnya inflasi komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan kelapa,” imbuhnya.

Sementara itu, sambung dia, beberapa komoditas seperti aneka cabai, bawang putih, dan minyak goreng tercatat deflasi didukung oleh pasokan yang memadai ditopang hasil panen dan kelancaran distribusi di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, serta harga komoditas global yang masih rendah.

Sehingga secara tahunan, inflasi kelompok volatile food pada bulan Juni2020 tercatat 2,32% yoy, lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,52% yoy. [Ali L]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist