MASAKINI.CO – Pisang sale, makanan tradisional khas Aceh, kini menjadi oleh-oleh yang paling diminati wisatawan. Menjelang akhir tahun, permintaan terhadap camilan manis ini mengalami peningkatan drastis.
Pedagang oleh-oleh khas Aceh, Ihsan mengungkapkan bahwa pisang sale menjadi incaran utama para wisatawan.
“Wisatawan yang datang ke sini memang mencari pisang sale, bahkan mereka sudah tahu makanan ini sebelum kami merekomendasikannya,” kata Ihsan kepada masakini.co, Sabtu (7/12/2024).
Ihsan menjelaskan bahwa semua produk yang dijual di tokonya merupakan hasil home industry dari masyarakat lokal.
Selain pisang sale, keukarah, yang dikenal sebagai “sarang burung” khas Aceh, juga menjadi pilihan favorit wisatawan. Kuliner ini banyak diburu oleh wisatawan lokal seperti Medan dan wisatawan Malaysia.
Berbagai jenis makanan ringan khas Aceh dijual dengan harga yang ramah di kantong, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp20 ribu.
Untuk pecinta kopi, Aceh menawarkan kopi berkualitas tinggi yang dijual dengan harga Rp100 ribu ke atas per kilogram. Namun, sebagian besar wisatawan lebih memilih membeli kopi dalam bentuk sachet karena praktis untuk dijadikan oleh-oleh.
Menurut Ihsan, kenaikan jumlah wisatawan ke Aceh saat libur akhir tahun berdampak signifikan terhadap pendapatan para pelaku usaha oleh-oleh.
Kata dia, kenaikan daya beli wisatawan pada libur akhir tahun ini mencapai 30 persen dibandingkan hari biasa.
“Biasanya, kami hanya mendapat pendapatan sekitar Rp3 juta per hari, tapi saat libur akhir tahun ini pendapatan bisa mencapai Rp9-10 juta per hari,” katanya.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh, makanan khas Aceh menjadi oleh-oleh yang tepat, karena di dalamnya juga membawa cerita tentang tradisi dan cita rasa khas Tanah Rencong.